Minggu, 21 Desember 2008

"R.G COLLINGWOOD (1889-1943)"

Seorang Sejarahwan dan filsuf Inggris, Collingwood pertama-tama adalah seorang ahli sejarah dan ilmu purbakala dengan minat besar akan prasasti dan tulisan kuno lainnya yang dapat membuka masa lampau bagi kita sekarang ini. Melalui keahliannya sebagai sejarahwan, ia lebih dulu berkenalan dengan idealisme Inggris seperti yang dikembangkan oleh Francis Bradley (1864-1924) dan Bernard Bosaquet (1848-1923), tetapi melalui mereka ini ia berkenalan dengan idealisme Hegel. Meskipun demikian, anggapannya mengenai idealisme seumur hidupnya diwarnai oleh Idealisme Empiris gaya Bradley, artinya jauh dari segala unsur rasional dan apriori yang dapat ditemukan dalam Idealisme Hegel.

Dalam rangka studi inilah, Collingwood bertemu dengan karya serta pemikiran Benedetto Croce dan Giovanni Gentile, yang sama-sama dipengaruhi oleh Idealisme dan meminati sejarah sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan data-data empiris. Kendati demikian, ia melawan gagasan Croce (dan Idealisme Hegel) bahwa sejarah dapat dijabarkan pada filsafat dan pada faham umum tentang kesenian. Tetapi melalui perkenalan dan perlawanan ini, Collingwood mulai berkenalan juga dengan estetika, dan sejak saat itu, ia berjasa dalam bidang estetika pertama-tama ia memperkenalkan dan menerjemahkan sebagian karya Croce mengenai estetika ke dalam bahasa Inggris, tetapi juga mengembangkan suatu filsafat estetika gayanya sendiri dalam konteks filsafat sejarah yang menjadi wilayah yang paling dijelajahi Collingwood.

Karyanya yang berjudul "Speculum Mentis" (Cermin Budi, 1924), Collingwood membedakan lima bentuk dasar pengalaman sebagai dasar pengetahuan kebenaran yang dapat dicapai oleh manusia, yaitu berturut-turut : "Art - Religion - History - Philosophy".

0 comments: