Minggu, 30 Maret 2008

"SENSE, SENSITIF, SENTIMEN, dan SENTIMENTIL"

Mungkin keberatan, dengan apa yang telah ada di sekitar kita. Terkadang antara keinginan dan perasaan selalu bertolak ukur pada sebuah pertentangan.

"Sense", atau perasaan. Apakah yang menjadi sebuah masalah ? Terkadang perasaan yang lebih dominan, jika dibandingkan dengan akal sehat yang kita miliki. Apakah yang menjadi sebuah masalah ? "Sensitifkah" atau terlalu peka, rapuh hati, dan sangat perasa. Mungkin, secara tidak sadar kita telah menjadi seorang yang "Sentimen". Atau adanya sebuah reaksi emosional yang sifatnya tetap, terhadap suatu obyek kebendaan atau manusia.

Jangan-jangan, kita malahan sudah memasuki sebuah tingkatan yang lebih tinggi lagi. "Sentimentil", mungkin disinilah kita berada. Sebuah rasa, perasaan penuh haru, rawan, lembut hati, dan terlalu berlebih-lebihan.

Sudah tepatkah, pilihan dan dimana kita berada sekarang ?

1 comments:

Anonim mengatakan...

Manusiawi jika seseorang memiliki perasaan. Masalah tinggi rendahnya tingkat sensitifitas seseorang tergantung dari banyak faktor. Bisa dari dalam diri ybs bisa juga dari luar diri ybs.

Tidak selamanya sensitif itu jelek. Karena orang yang tidak memiliki rasa sensitif, tentu dapat memiliki dampak yang berbeda dari yang memiliki rasa sensitif.

Sensitifitas bisa positip dan negatif. Begitu juga sentimentil. Yang perlu direduksi adalah yang mengarah ke efek negatif. Kalo yang ke arah positip tentu baik.