Senin, 10 November 2008

"ESTETIKA IDEALISME JERMAN ABAD KE-19, W.F HEGEL (1770-1831)"

Hegel dilahirkan di kota Stuttgart dan belajar di Tubingen. Selama beberapa tahun ia bekerja sebagai guru privat dan kemudian ia ikut dengan Schelling di Jena, pada 1801. Di sinilah, lima tahun kemudian Hegel menyelesaikan karya "Phenomenology of Mind" di malam menjelang pecahnya perang Jena. Ia meninggalkan Jena dan selama beberapa tahun bekerja sebagai editor, kemudian sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah menengah di Nuremberg. Di sinilah ia menulis buku "Science of Logic". Pada 1816, ia diangkat menjadi seorang profesor di Heidelberg dan menulis karya "Encyclopaedia of The Philosophic Sciences". Akhirnya, pada 1818 ia diundang menjadi guru besar filsafat di Universitas Berlin dan sejak saat itu ia menetap di sana. Hegel sangat menghormati negara Prussia dan filsafatnya menjadi ajaran resmi negara. Tulisan-tulisan Hegel termasuk karya-karya paling sulit dipahami dalam seluruh literatur filsafat. Ini bukan hanya disebabkan oleh sifat topik yang dibicarakan, tetapi juga karena gaya bahasa Hegel yang kaku. Hegel memahami penciptaan diri manusia sebagai proses, dan memahami hakekat manusia dan pekerjaan obyektif, manusia benar karena nyata sebagai hasil pekerjaannya sendiri. Jadi, Hegel melihat manusia sebagai sebuah proses, dan proses itu dipahami sebagai hasil pekerjaan. Manusia mengalami proses itu dalam kesadarannya sebagai peningkatan pengertian yang menyeluruh dan kesadaran sekaligus juga mengungkapkan sebuah proses peningkatan rasionalitas. Karena rasionalitas menyatakan diri melalui negativitas, maka negativitas menjadi "Prinsip Kemajuan" dalam realitas dan pengertian tentang realitas itu. Negativitas yang membawa kemajuan ke arah kebebasan yang lebih tinggi. Kesadaran yang kita alami dalam setiap proses komunikasi, dan juga dalam setiap proses pendalaman pengertian.

1 comments:

dani pedrosa 26 mengatakan...

mksih bang info tugas kuliahnya :D