Selasa, 27 Januari 2009

"SENI VISUAL DAN SIMULASI DIGITAL"

Bermula pada "Pluralis-Konservatif", mereka merangkul kondisi-kondisi yang diperluas oleh kemungkinan yang muncul karena kesuraman Modernisme dan mereka tidak terlalu perduli dengan kehancuran Modernisme. Berikutnya diikuti secara bersamaan oleh "Pluralis-Kritis", mereka berusaha untuk melampaui atau mengatasi Modernisme dengan memperlihatkan kelemahan dan ketidakstabilan di dalamnya, tapi dengan berbuat demikian, mereka justru memelihara beberapa unsur modernisme dan seni-seni "Avant-Garde", Ethic of Suspicion. Pada dasarnya, tidak bersifat eksklusif atau reduktif, namun Sintetik, secara bebas, mencatat seluruh Kondisi-kondisi, pengalaman-pengalaman, dan pengetahuan di luar obyek. Tidak mencari satu pengalaman tunggal dan utuh, melainkan berjuang ke arah kondisi ensiklopedik, menyahihkan point-point penting sebanyak mungkin, dan respons-respons Interpretatif yang tak terbatas. Permasalahan Pluralis-Kritis adalah unsur "Kekuasaan atau Power" yang ditanamkan dalam Institusi-institusi serta tradisi-tradisi Kanonik. Unsur "Power" ini yang ditentang oleh Seni. Inilah Seni Visual yang mempunyai tujuan mendekonstruksi impretatif-impretatif yang formal, Integritas Style dari karya individual, Kultus Individu sang artis, estetika modernis yang deduktif. Kaum penganut Seni Visual, menolak mitos heroik kaum Avant-Garde, tidak mau terlibat dalam dunia Sosial-Politik, dan menganjurkan suatu eksplorasi hubungan Multi-Level antar seni dan konteks-konteksnya. Struktur Oposisi yang menjadi kerangka dasar analisa dari Seni Visual yaitu : Multivalensi, Ketidakmurnian melawan Kemurnian, dan Inter-Tekstualitas melawan kesatuan.
"Simulacra, Simulation, dan Virtual Reality."
Simulacra adalah sebuah tiruan dari tiruan "A Copy of a Copy of The Real". Seorang pelukis foto-realis dapat dikatakan melukis sebuah Simulacra, karena ia melukis dari sebuah foto yang sudah merupakan tiruan dari yang asli. Munculnya mesin fotocopy membuat reproduksi mekanis, ikut mengubah makna seni dalam era reproduksi atau simulasi. Simulasi adalah sebuah sistim matematis yang dikomputerisasi yang dapat membuat tiruan realitas yang kita inginkan. Hasil tiruan ini disebut "Realitas Virtual", karena tiruan ini tampaknya sangat nyata, padahal ia muncul hanya melalui program digital komputer. Jadi, ia tidak memiliki eksistensi sebagai sebuah obyek. 

0 comments: