Minggu, 08 Juni 2008

"PAX PHILOSOPHICA / FILOSOFIS PERDAMAIAN, PICO DELLA MIRANDOLA (1463-1494)"

Pico menjadi salah satu tokoh penting masa Renesans yang menekankan posisi khusus manusia di atas semua hal lainnya. Ia adalah seorang sarjana Hukum Gereja yang menekuni filsafat Klasik dan teologi Skolastik. Dari studinya atas filsafat dan teologi itu, Pico yakin bahwa ada banyak pandangan filsafat dan teologi yang bisa diselaraskan. Ia menyebutnya sebagai "Perdamaian Filosofis (Pax Philosophica).

Pico membandingkan pemikiran Abad Pertengahan dengan pandangan Renesans mengenai manusia. Abad Pertengahan meyakinkan bahwa kodrat manusia sebagai sesuatu yang tidak berubah. Mereka menentukan manusia itu lepas dari kaitannya dengan dunia dan dengan sesamanya. Yang dicari adalah sebuah prinsip metafisik yang mantap dan menjadi dasar tetap bagi ke-manusiaan-nya (mis."Esensi" atau "Eksistensi" manusia). Namun, pandangan Renesans menampilkan manusia sebagai makhluk yang berkembang, berubah-ubah, dan tidak tetap. Manusia adalah makhluk "terbuka". Dan akibatnya ia sendiri harus merancang dan mewujudkan kodrat atau hakikatnya sendiri, lewat tindakan moral-spiritual. Jadi, manusia menentukan dan menciptakan dunianya sendiri, bukan dunia atau lingkungan yang menciptakan dirinya.

Bagi Pico, Tuhan menciptakan manusia sebagai pencipta bagi dirinya sendiri ! Bagaimana bisa ? Dengan kebebasannya ! Manusia dengan kebebasannya itu dapat menentukan dirinya sendiri dan mewujudkan hakikatnya seperti yang ia kehendaki. Akan jadi apa manusia di kemudian hari, ditentukan oleh keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan bebasnya saat ini, yang ia jalankan sebagai miliknya sendiri. Manusia sebagai "Homo Faber" (Manusia Penghasil) mampu membentuk kekhasannya sendiri secara unik dan menakjubkan.

0 comments: